Bengkulu, (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memprogramkan untuk memperluas lahan pakan gajah liar di wilayah Bengkulu Utara guna mengantisipasi meningkatnya jumlah populasi gajah liar di daerah itu.
Kepala BKSDA Bengkulu Amon Zamora, di Bengkulu, Kamis mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengusulkan ke Kemenhut agar hutan produksi terbatas (HPT) Lebong Kandis seluas 11.538 hektar yang berlokasi di dekat pusat latihan gajah (PLG) Sebelat dijadikan lahan tempat habitat gajah.
Lahan PLG yang ada saat ini seluas 6.800 hektare untuk beberapa tahun ke depan diperkirakan tidak mampu memenuhi kebutuhan pakan alami kawanan gajah liar Sumatera di daerah tersebut. Alasanya, populasi gajah liar di Bengkulu Utara terus meningkat.
Jika lahan untuk pakan gajah tersebut, tidak diperluas dikhawatirkan ke depan binatang langka ini akan kesulitan mendapatkan makanan. Hal ini menyebabkan gajah liar akan mencari makan di sekitar perkampung penduduk di daerah itu.
Jika ini terjadi konflik antara manusia dan gajah liar di wilayah Bengkulu Utara tidak dapat dihindarkan lagi. Karena itu, BKSDA Bengkulu mengusulkan ke Kemenhut agar HPT Lebong Kandis disahkan sebagai lokasi untuk mencari makan bagi kawanan gajah liar yang ada di daerah itu.
"Kita berharap kepada Menhut agar usulan kita menjadikan HPT Lebong Kandis sebagai lahan pakar gajah liar dapat disetujui, sehingga ke depan areal tempat kawanan gajah liar mencari makan di wilayah Bengkulu Utara dapat terjamin dengan baik," ujarnya.
Dengan demikian, kawanan gajah liar yang ada di wilayah itu tidak memasuki perkampungan penduduk untuk mencari makan, karena di habitatnya sudah tersedia pakan yang cukup. Dengan begitu, tidak akan terjadi konflik gajah dengan manusia di Bengkulu.
Amon Zamora mengatakan, jumlah populasi kawanan gajah liar di Bengkulu Utara sampai April ini tercatat sebanyak 70 ekor. Populasi gajah liar sebanyak ini sudah terjadi penambahan sebanyak 30 ekor dari sebelumnya 40 ekor.
Gajah liar sebanyak ini tersebar di kawasan hutan PLG Sebelat, Bengkulu Utara dan sebagian di wilayah Kabupaten Muko-Muko. "Untuk saat ini, kawanan gajah liar ini belum kesulitan mendapatkan makanan karena masih persedianya masih mencukupi," ujarnya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu, Risman Sipayung mendukung rencana BKSDA setempat untuk memperluas lahan pakan gajah liar di Bengkulu Utara, sehingga binatang langka ini tidak kesulitan mendapatkan pakan di masa mendatang, katanya.
(PSO-212)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011
0 komentar